Jumat, 23 Januari 2009

अजी WICAKSONO





Anger Management



Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.
Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa
marah.
Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap
berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.
Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita
diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita
seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.
Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.
Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang
membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi
daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi
berlebihan dalam kemarahan.
Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda
dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat
Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang
menjadikan Anda tampil sabar.
Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.
Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila
ia tidakmemuliakan,pasti ia
menghinakan.
Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan
selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.
Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan
cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan
kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.
Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.
Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat
kemapanannya, dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.
Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai
budak nafsu.
Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.
(Sumber: Mario Teguh, MSTS 13.07.2006)

Kamis, 15 Januari 2009

AKU BANGGA

Aku Bangga
akan pekerjaan saya
Saya sudah bosan dengan kritik tajam yang dilontarkan terhadap semangat kerja di Indonesia.
Cara seorang melakukan pekerjaannya adalah urusannya sendiri.
Tetapi saya sepenuhnya sadar bahwa saya melakukan pekerjaan yang terhormat.
Saya menyempurnakan ketrampilan yang saya miliki.
Saya menggunakan setiap menit dari jam kerja saya menjadi menit-menit yang bermanfaat.
Bila saya membuat kesalahan, saya segera melakukan koreksi.
Dengan gembira saya cantumkan nama saya di atas setiap hasil kerja saya.
Saya akan menggantungkan pesan ini di tempat kerja saya agar atasan, langganan serta rekan-rekan sejawat saya tahu bahwa saya bangga akan pekerjaan saya.

disadur dari ENOVA vit E ; diadopsi oleh ARDI, 2/9/91